12 Gerakan pengaturan lalu lintas, pelaksanaan dan penjelasan
Petugas menangkat tangan tegak lurus disertai satu kali tiupan peluit panjang (priiitt!!...), maka semua kendaraan harus berhenti.
Petugas mengangkat telapak tangan kearah yang dituju disertai satu kali tiupan peluit panjang (priiitt!!...), maka kendaraan yang menghadap/melihat telapak tangan petugas harus berhenti.
Petugas merentangkan tangan kanan disertai satu kali tiupan peluit panjang (priiitt!!...), maka kendaraan dari arah depan petugas harus berhenti.
Petugas merentangkan tangan kiri disertai satu kali tiupan peluit panjang (priiitt!!...), maka kendaraan dari arah belakang petugas harus berhenti.
Petugas merentangkan tangan kanan dan kiri disertai satu kali tiupan peluit panjang (priiitt!!...), maka kendaraan dari arah depan dan belakang petugas harus berhenti.
Petugas merentangkan tangannya kanannya kemudian menarik/menekuk sikunya kearah dada disertai tiupan peluit pendek dua kali (prit! prit!..prit! prit!..dst), maka kendaraan dari arah kanan petugas dipersilahkan jalan.
Petugas merentangkan tangannya kirinya kemudian menarik/menekuk sikunya kearah dada disertai tiupan peluit pendek dua kali (prit! prit!..prit! prit!..dst), maka kendaraan dari arah kiri petugas dipersilahkan jalan.
Petugas merentangkan kedua tangannya kemudian menarik/menekuk sikunya kearah dada disertai tiupan peluit pendek dua kali (prit! prit!..prit! prit!..dst), maka kendaraan dari arah kanan dan kiri petugas dipersilahkan jalan.
Petugas mengayunkan tangan kanannya dari 45 derajat ke arah depan dada secara berulang-ulang disertai tiupan peluit pendek tiga kali (prit! prit! prit!..prit! prit! prit!..dst), maka kendaraan dari arah kanan petugas harus menambah kecepatan laju kendaraannya.
Petugas mengayunkan tangan kirinya dari 45 derajat ke arah depan dada secara berulang-ulang disertai tiupan peluit pendek tiga kali (prit! prit! prit!..prit! prit! prit!..dst), maka kendaraan dari arah kiri petugas harus menambah kecepatan laju kendaraannya.
Petugas mengayunkan tangan kanannya dari 90 derajat ke 45 derajat
secara berulang-ulang disertai tiupan peluit pendek tiga kali (prit! prit! prit!..prit! prit! prit!..dst), maka kendaraan dari arah depan petugas harus mengurangi kecepatan laju kendaraannya.
Petugas mengayunkan tangan kirinya dari 90 derajat ke 45 derajat secara berulang-ulang disertai tiupan peluit pendek tiga kali (prit! prit! prit!..prit! prit! prit!..dst), maka kendaraan dari arah belakang petugas harus mengurangi kecepatan laju kendaraannya.
Petugas mengepal dan membuka telapak tangan berulang-ulang tanpa disetai tiupan peluit.
Terhitung sejak tahun 2010, berdasarkan Undang Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No 22 Tahun 2009 : Pengendara sepeda motor DIWAJIBKAN menyalakan lampu disiang hari. Pelanggaran terhadap ketentuan ini diancam Pidana Kurungan 1 bulan atau denda Rp.100.000,-
0 komentar:
Posting Komentar